Pages

Subscribe:

Selasa, 27 Desember 2011

Matematika ?

Matematika?????????? Dengernya aja udah merinding coooyyy haha.  Anda suka Matematika? Mungkin ada yang suka, ada juga yang nggak. Saya termasuk yang mana ya? Kalo materinya kayak 1+1 sih saya suka, tapi kalo udah yang susah angkat kaki deh -___________- Kenapa kita harus mempelajari Matematika? Padahal dalam kehidupan sehari-hari untuk sekarang dan nanti pun tidak ada yang namanya Aljabar, Phytagoras, Logaritma, Trigonometri, dan lain sebagainya. Hhhmmm entahlah (?) Siapa juga yang menciptakan Matematika? Salah satu pelajaran eksak yang berhasil membuat para pelajar jungkir balik (bagi yang tidak suka). Mau tau sejarahnya? Siapa tau aja kalo udah tau sejarahnya, yang tadinya tidak suka bisa jadi suka haha kan “Tak Kenal Maka Tak Sayang” :D Oke! Selamat membaca :)



Pohon Kehidupan Matematika

Matematika adalah akar dari sebuah pohon ilmu pengetahuan, sekaligus sebagai akar dari pohon yang akan selalu tumbuh seiring dengan peradaban manusia. “Sejarah”. Sejarah matematika bermula dari kegiatan berburu dan memancing. Orang primitif mengenal angka karena harus menghitung hasil buruannya, saat inilah bilangan dilahirkan.
Kemudian setelah pikiran manusia telah sempurna, saat hasil buruan tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka seiring dengan laju pertumbuhan populasi manusia yang memenuhi deret ukur. Maka mereka harus mengimbanginya dengan beternak, inilah kelahiran aritmatika.
Lalu dirasa beternak kurang efisien, manusia terus mencari-cari hal apa yang harus mereka lakukan agar kebutuhan manusia bisa terpenuhi dengan baik. Maka mulailah mereka bercocok tanam. Mereka mengukur beberapa luas lahan dan mulai menanam disana, itulah geometri.
Dan disinilah Matematika diciptakan, di humi kita. Bukan sebagai mata pelajaran yang ditakuti tetapi sebagai unsur-unsur dalam pohon kehidupan manusia.


Lahirnya Matematika

            Di sebuah bukit salah satu daerah Yunani kuno, sekitar 800 orang rela meninggalkan rumah hanya untuk mendengarkan khutbah dan ide-ide yang luar biasa dari seorang pengembara. Dia menyebut ide-ide dan filosofinya sebagai “Matematike”. Sebuah ide-ide yang merubah bilangan menjadi sebuah alat yang mengubah prinsip utama kehidupan.
            Kemudian muncullah nama Abu Ja’far Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi yang berasal dari daerah di selatan laut Aral di Asia Tengah. Beliau adalah seorang pertama yang menjelaskan tentang konsep Aljabar. Aljabar adalah sebuah aturan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat yang telah ditulis dalam kitabnya Hisab Al-Mukhtadar Al-Jabr wa Al-Muqabala. Kata Al-Jabr bermakna reduksi atau sebuah penyederhanaan, sementara Al-Muqabala bermakna persamaan. Kata Al-Jabr yang terdapat dalam buku ini kemudian digunakan sebagai sebutan cabang dari Matematika, yaitu Aljabar (dalam bahasa Inggris: Algebra) yang kita kenal sekarang. Kemudian nama Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai Algoritma yang bermakna suatu sistematika penyelesaian suatu persoalan.
            Seiring dengan waktu sama halnya dengan alam semesta yang terus mengembang, Matematika juga mengembang. Berkembang menjadi sebuah kebutuhan bagi siapa saja. Hal ini ditandai dengan banyaknya penemuan, aksioma, teorema, dan postulat. Salah satu penyumbang teorema pada Matematika adalah Phytagoras. Dia adalah datu manusia yang memiliki perpaduan dari dua orang, yaitu Albert Einstein dan Maharesi. Seorang yang selalu percaya bahwa alam semesta berada pada keharmonisan.
            Setelah itu bermunculan matematikawan-matematikawan setelah Phytagoras, seperti Anthipon, Zeno, Archimedes, Euclid, dan masih banyak yang lain. Mereka adalah orang-orang yang selalu bersemangat dalam menjawab tantangan Matematika.


Lahirnya Kalkulus

            Malam Natal kelahiran bayi suci di Woolsthrope, Inggris pada tahun 1642 adalah malam kelahiran Sir Isaac Newton. Isaac kecil dilahirkan saat malam Natal juka ditinjau dari kalender Julian (kalender yang diperkenalkan oleh Julius Caesar). Sedangkan jika ditinjau dari kalender Gregorian (kalender yang diperkenalkan oleh Paus Gregorius yang lebih cepat 10 hari dari kalender Julian) Newton dilahirkan pada 4 Januari 1643 dan tanggal inilah yang diakui hingga sekarang. Newton tumbuh menjadi anak ajaib yang menyerap banyak ilmu Matematika dan Fisika. Hingga dia menjadi dewasa dan mengembangkan sebuah perhitungan Matematika yang lebih dikenal dengan nama Kalkulus. Kalkulus adalah sebuah metode perhitungan klasik dengan ketelitian yang cukup tinggi. Karena jasa-jasa dalam bidang Matematika dan Fisika, Newton mendapat gelar Ksatria dan menjadi Bapak Mekanika Klasik.



Game Theory

            1994 tidaklah jauh dari kita. Pada tahun itulah seorang penderita “penyakit jiwa”, John Forbes Nash mendapatkan impian lamanya kembali. Sebuah penghargaan bergengsi. Sebuah harapan masa depan: “Hadiah Nobel”.
            Nash mendapatkan hadiah nobel karena dedikasinya dan penemuan besarnya dalam bidang ekonomi atas teori Matematikanya. “Game Theory” itulah nama teori yang diperkenalkannya pada dunia, dan akhirnya merevisi banyak sekali teori-teori ekonomi klasik, termasuk apa yang dikatakan Adam Smith. Hal itu bukan berarti Nash lancang telah melakukan sebuah perubahan pada teori ekonomi klasik yang notabene telah berusia ratusan tahun. Karena Nash paham bahwa kita telah hidup dalam dunia ketidaksempurnaan, dan tugas kita adalah berusaha untuk mencapai kesempurnaan. Ini adalah sebuah revisi, revolusi, dan inovasi. Kita harus menemukan inovasi baru, jangan hanya melakukan penelitian yang telah dilakukan. Tetapi awali penelitian yang belum pernah dilakukan. Dinamika penggerak, sebuah karya original dari otak yang sebenarnya.


Semoga bermanfaat :)

0 komentar:

Posting Komentar